Kabul – Mengungsi di KBRI
I feel safe under the red and white Suatu pengalaman tak terduga yang membuat saya terpaksa mengungsi di ‘tanah air’ di tengah gelapnya malam Kabul. Seperti biasa, mobil yang mengantar para pegawai kantor kami ke rumah masing-masing berangkat pukul 7. Matahari mulai merunduk di Afghanistan. Senja mulai menjelang di Kabul. Perjalanan pada malam hari mulai mencekam di mana jalan-jalan gelap pekat tak diterangi lampu seakan menelan semua mobil yang berlalu. Saya tidak pernah ikut mobil jemputan, karena saya tinggal di kantor. KBRI juga sudah mulai menelepon, memberitahukan agar datang untuk mengikuti pertandingan olah raga menjelang Agustusan. Saya bilang masih ada sedikit urusan di kantor dan datang agak malaman. Tiba-tiba, teman yang tadi pergi dengan mobil kantor datang kembali. Pukul 8. Wajahnya yang hitam kini nampak pucat pasi. “Kita diikuti pelaku bom bunuh diri!” serunya dengan tergagap. Bom bunuh diri atau penculikan, tak seorang pun bisa memastikan. Namun memang benar, [read more]